Thursday, November 3, 2011

Dimanakah Eksistensi Pancasila Saat Ini?


Pancasila, seperti yang kita tahu, itu adalah kata yang bermakna sakral, penuh arti dan berwibawa. Kata yang konon telah membentuk bangsa Indonesia, menyatukan bangsa dan sekaligus menjadi pandangan hidup bangsa. Juga kata yang dijadikan acuan untuk landasan hukum negara dan menunjukan identitas bangsa Indonesia.
Mungkin kita semua pernah belajar mengenai pancasila pada saat kita masih duduk di bangku sekolah dasar, saat guru PKN kami menyuruh kami menghafalkan 5 sila tersebut. Saat itu kami menyebutnya secara lantang, bahkan diucapkan pada setiap upacara bendera. Namun apakah 5 sila yang selalu diucapkan pada saat upacara bendera itu DAPAT diamalkan?
Mungkin pancasila tetap tertulis di buku PKN, terpampang di depan ruangan kelas disebelah foto presiden, tapi yang saya lihat sekarang ini pancasila hanyalah seperti peraturan yang dibuat oleh komisi disiplin sekolah yang dipampang didinding dan hanya untuk dilihat. Padahal peraturan “tertulis” itulah yang menunjukan identitas kita sebagai bangsa Indonesia.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah segitu hebatnya dampak globalisasi sampai membuat kita lupa dengan identitas kita sendiri?. Timbulah suatu pertanyaan dipirkiran saya, saya mendengar bahwa ada diantara kita yangg belum hafal pancasila, hafal saja belum, apalagi mengamalkanya? Sungguh memprihatinkan, ketika suatu landasan dasar negara yang telah eksis selama puluhan tahun kini hanya dipakai saat acara-acara formal saja.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Pancasila menjadi marginal. Pertama, Pancasila terlanjur "tercemar" oleh kebijakan politik di masa lalu. Pancasila dijadikan alat politik untuk mempertahankan status quo. Kedua, diberlakukannya liberalisasi politik dengan penghapusan Pancasila sebagai satu-satunya asas setiap organisasi. Ketiga, desentralisasi dan otonomi daerah yang mendorong penguatan sentimen kedaerahan yang memunculkan local nationalism. Keempat, semakin derasnya arus globalisasi yang menggerus nilai jati diri dan identitas nasional.” -http://berita.univpancasila.ac.id/berita-908-pancasila-mengapa-dilupakan.html
Begitulah tanggapan dari salah satu bloger yang membahas tentang eksistensi pancasila lainya, sepertinya hal seperti iini sudah banyak yang menyadarinya, seperti contohnya tulisan yang dikutip dari blog diatas juga yang menulis adalah orang yang ahli di Bidang kewarganegaraan. Berdasarkan hal ini, telah terbukti bahwa bukan hanya rakyat biasa saja yang sudah melupakan apa makna dari pancasila sesungguhnya, tetapi beberapa tokoh rakyat seperti pemerintah pun sudah mulai melupakanya dan terlalu fokus pada otonomi daerah masing-masing yang mungkin sudah tidak membutuhkan nilai – nilai pancasila lagi.
Apakah kita harus menyalahkan globalisasi seutuhnya? Timbul pertanyaan besar bagi kita, mengapa globalisasi berkembang pesat selama dua dekade terakhir, dan dampaknya begitu besar bagi kehidupan di negeri kita ini. Masihkah tersisa rakyat indonesia yang mencitai kebudayaan bangsa sendiri?
Sepertinya benar apa pendapat B.J Habibie pada pidatonya bulan Juli 2011 lalu, yang menjelaskan pancasila telah telupakan dan butuh waktu untuk membuat masyarakat sadar akan pentingnya pancasila. Beliau juga mengatakan bahwa telah terjadi pergeseran nilai pada pancasila, yang telah melenceng dari nilai – nilai orisinil yang tertera pada pancasila. Pada pidato itu, beliau juga menyampaikan bahwa Pancasila butuh di reaktualisasikan, sebagaimana mengembalikan nilai – nilai pancasila yang sebenarnya. Berkaitan dengan hal ini, sangat memprihatinkan karena salah satu tokoh besar bangsa kami saja sudah mengatakan bahwa pancasila di masa sekarang butuh di reaktualisasi yang berarti sudah banyak dilupakan di kalangan masyarakat. Globalisasi dan teknologi lebih besar daripada pancasila, itulah kalimat terakhir beliau pada pidatonya saat itu, yang benar benar membuat bangsa ini menyadari betapa hilangnya pancasila pada saat ini.
Pancasila yang mengandung nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sebuah pedoman hidup yang sangat luar biasa bagi bangsa apabila nilai-nilai tersebut diamalkan oleh segenap masyarakat dan pemerintah maka persatuan dan kesatuan keadilan dan kemakmuran akan terwujud.”  - Babun Wahyudi, seorang blogger
Begitulah seharusnya pancasila, that’s how it’s supposed  to be. Kelima sila tersebtu memiliki arti yang sangat bermakna, bukan hanya 5 kalimat yang diucapkan ketika upacara bendera saja, tetapi merupakan 5 kalimat sakral yang dapat membimbing bangsa kami ini menuju kemakmuran dan kesejahteraan. Pemerintah dan masyarakat seharusnya menjadikan pancasila sebagai pedoman kehidupan untuk meraih masa depan yang cerah bagi negeri ini.
Bisa dilihat disini, Pancasila tampaknya dapat menjadi senjata yang ampuh untuk kemakmuran bangsa Indonesia, pancasila memang hanya berupa tulisan, bukan buku mantra yang memiliki kekuatan magis, namun apabila kita mengamalkanya, akan muncul rasa hormat dan percaya satu sama lain dan bekerjasama untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik. Dampaknya akan fatal apabila masyarakat yang tidak tahu makna pancasila bertambah banyak.
Padahal Indonesia dapat menjadi salah satu bangsa yang paling berjaya dan menjadi pemimpin dunia, apabila bangsa kami ini menemukan kembali identitas yang telah “hilang” ini. Yang dimaksud dengan hilang adalah bangsa Ini selalu memiliki perubahan yang tak tertentu pada setiap masa pemierintahanya, yang menyebabkan nilai – nilai dasar yang sebenarnya menjadi berubah maknanya dan tanpa disadari telah melupakan nilai dasar yang sebenarynya, seperti pancasila ini. United we stand. Begitulah semboyan yang dipakai oleh para tentara eropa yang membuat mereka berhasil menaklukan beberapa negara di dunia, namun bangsa ini juga memiliki bhineka tunggal ika , yang memiliki makna yang sangat kuat bagi persatuan bangsa ini dan tentunya tidak kalah dari semboyan eropa tersebut. Dan Pancasila merupakan kunci terpenting yangdapat menyatukan bangsa dan membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang dapat memimpin dunia.

Dibuat oleh

Keval Priapratama

No comments:

Post a Comment